Senin, 10 Februari 2014

PELATIHAN SAFETY RIDING

Dalam dua tahun terakhir ini, kecelakaan lalu lintas di Indonesia oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) dinilai menjadi pembunuh terbesar ketiga, di bawah penyakit jantung koroner dan tuberculosis/TBC. Data WHO tahun 2011 menyebutkan, sebanyak 67 persen korban kecelakaan lalu lintas berada pada usia produktif , yakni 22 – 50 tahun. Terdapat  sekitar 400.000 korban di bawah usia 25 tahun yang meninggal di jalan raya, dengan rata-rata angka kematian 1.000 anak-anak dan remaja setiap harinya. Bahkan, kecelakaan lalu lintas menjadi penyebab utama kematian anak-anak di dunia, dengan rentang usia 10-24 tahun. 
Di Indonesia, jumlah kendaraan bermotor yang meningkat setiap tahunnya dan kelalaian manusia, menjadi faktor utama terjadinya peningkatan kecelakaan lalu lintas. Data Kepolisian RI menyebutkan, pada 2012 terjadi 109.038 kasus kecelakaan dengan korban meninggal dunia sebanyak 27.441 orang, dengan potensi kerugian sosial ekonomi sekitar Rp 203 triliun - Rp 217 triliun per tahun (2,9% - 3,1 % dari Pendapatan Domestik Bruto/PDB Indonesia). Sedangkan pada 2011, terjadi kecelakaan sebanyak 109.776 kasus, dengan korban meninggal sebanyak 31.185 orang. 
Maka dari itu pelatihan berkendara yang baik dan benar itu mutlak harus kita ketahui,pelajari dan terapkan.Untuk itu disini kami sajikan teknik pelatihan safety riding yang mudah-mudahan bisa anda sekalian pelajari dan di terapkan dalam berkendara sehari-hari,yang di kutip dari blog saudara kita YVCI BC
Pelatihan & Teknik Safety Riding disajikan dalam teori dan praktek. Umumnya dalam teori dijelaskan seputar keselamatan berkendara, misalnya: pentingnya pemanasan tubuh saat hendak berkendara, kesiapan fisik dan kesehatan pengendara, kesiapan kendaraan, surat-surat berkendara, posisi berkendara yang ideal, dan lain-lain.
Kesiapan berkendara yang diperlukan untuk sepeda motor antara lain:
  • Sarung Tangan, sebaiknya memiliki lapisan yang dapat menutupi kedua belah tangan dan bahan yang dapat menyerap keringat serta tidak licin saat memegang grip/handle motor.
  • Jaket, sebaiknya mampu melindungi seluruh bagian tubuh baik dari terpaan angin maupun efek negatif kala terjadi benturan baik kecil maupun besar.
  • Helm standar SNI (minimal Half Face), sebaiknya mampu memberikan proteksi lebih kepada kepala, poin inilah yang selalu dilewatkan oleh tipikal bikers pengguna helm ‘catok’ dan sejenisnya.
  • Sepatu, haruslah mampu memberikan kenyamanan serta keamanan bagi seluruh lapisan kaki, minimal menutup sampe di mata kaki.
Berikut beberapa contoh latihan dasar praktek Safety Riding 
1.      Teknik Pengereman
Dengan hanya mengandalkan rem depan, rem belakang, dan kombinasi keduanya. Teknik ini untuk membiasakan bikers untuk membedakan fungsi dua sisi rem saat hendak berhenti berakselerasi. Cara pengereman yang aman adalah dengan menekan perlahan tuas rem di handle dengan seluruh jari-jari anda, mulai dari kelingking hingga telunjuk sambil menurunkan gas secara perlahan-lahan. Gunakan juga tuas rem kaki untuk rem belakang agar pengereman lebih maksimal. Hindari pengereman secara mendadak saat kecepatan tinggi karena berpotensi mengunci ban anda dan mengakibatkan anda terpental/jatuh.
 Image
 2.      Teknik “Slalom”
Dengan cone (kerucut) di lintasan. Teknik ini untuk melihat kemampuan dan keterampilan pengendara saat menikung dengan cepat dari sisi kiri ke kanan dan sebaliknya dengan asumsi kendaraan sedang bermanuver zig-zag menghindari halangan di jalan. Seimbangkan tubuh anda dan motor anda pada saat berbelok/menikung cepat, rendahkan kecepatan sambil memainkan tuas kopling untuk menyesuaikan kecepatan motor anda. Hindari penggunaan rem karena akan berpotensi jatuh.
 Image
 3.         Teknik Berjalan di lintasan “Bumpy-Road”
Teknik ini untuk membiasakan bikers untuk memberi kenyamanan saat jalan tidak mulus atau bergelombang. Pada lintasan yang seperti ini, pengendara disarankan untuk mengangkat sedikit tubuhnya (agak setengah berdiri) dan tidak memacu kencang motornya agak dapat terjaga kestabilan dan keseimbangannya.
 Image
4.      Teknik berkendara di lintasan lurus dan sempit
Berupa bilah dengan asumsi kendaraan berjalan di jalan kecil dan diliputi kemacetan. Teknik ini untuk membiasakan diri bagi bikers untuk tetap dapat melakukan handling tanpa menurunkan kaki dalam kecepatan rendah.
 Image

Perangkat keamanan (protector) semacam decker lutut dan siku plus helm menjadi wajib di pake saat pelatihan Safety Riding.
Naaaahh….dari materi-materi seperti inilah diharapkan muncul niatan dari para riderz untuk membiasakan diri sendiri dalam keselamatan berkendara. Gampang-gampang susah memang, tetapi itulah wajib kita-kita lakukan. Kesimpulannya adalah bahwa keselamatan berkendara amatlah dibutuhkan untuk mengurangi angka kecelakaan dijalan. Ya ! Semua dimulai dari diri sendiri.
Buktiin kalo kita mampu berkendara dengan baik, kagak sembrono, kagak ugal-ugalan, patuh lalu-lintas, dan menghormati sesama pengguna jalan serta sebagai anggota klub motor ente2 kudu ngasi contoh positif kepada sesama pengguna jalan.
INGATLAH…KELUARGA ANDA MENUNGGU ANDA DI RUMAH.
Image

Tidak ada komentar:

SELAMAT DAN SUKSES ATAS TERPILIHNYA SODARA MUHAMMAD NUR RAMADHAN SEBAGAI PRESIDEN JMC INDONESIA,SODARA ARIEF R. SUNARYA SEBAGAI SEKJEN,SODARA SOFYAN DWIYANTO SEBAGAI HUMNAS,PRIODE 2014-2016,SEMOGA JMC INDONESIA DI BAWAH KEPEMIMPINAN ANDA SEKALIAN MENJADI LEBIH BAIK DAN MAJU